Lorong rumah hambar tak lagi bersua
biasanya yang lewat ada sapa di balik pintu
lalu tanya menerja, ke mana ia ??
Asap-asap hitam tak lagi menjelajahi langit
seolah air mata peri jatuh dari awseru-seru di kala soran kelabu
kelak ia juga pasti henti...
mata itu tertutup seketika zuhur
berseru-seru di kala sore
Adik kakak menjerit mencari sekeping harapan hidup
mengamuki amukan masa kian menjadi
keluar, masuk di pintu berwarna coklat
yang tak terhitung hari akan roboh
keranda tertutup selimut kembang tak lagi terlihat
rombongan orang membawanya entah ke mana?
kuingin pulang meski kerandanya tak ikut pulang
lorong rumah tak lagi menyala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar