Jumat, 01 Juni 2012

Sekeping Harapan Hidup

Lorong rumah hambar tak lagi bersua

biasanya yang lewat ada sapa di balik pintu

lalu tanya menerja, ke mana ia ??

Asap-asap hitam tak lagi menjelajahi langit

seolah air mata peri jatuh dari awseru-seru di kala soran kelabu

kelak ia juga pasti henti...

mata itu tertutup seketika zuhur

berseru-seru di kala sore

Adik kakak menjerit mencari sekeping harapan hidup

mengamuki amukan masa kian menjadi

keluar, masuk di pintu berwarna coklat

yang tak terhitung hari akan roboh

keranda tertutup selimut kembang tak lagi terlihat

rombongan orang membawanya entah ke mana?

kuingin pulang meski kerandanya tak ikut pulang

lorong rumah tak lagi menyala...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar