luka lama ku ingat dan ku terka
pahitnya hidup yang menemani kala itu
aroma keringat terciumi ketika kau melewatiku
aku di situ membau
kau kumusuhi kala menyuruhku
kudendami dirimu dengan egoku yang sombong
kudiam...
mengapa amarahku, selalu kau balas lewat senyum
semakin kujengkeli dirimui, seolah kau menjengkelku
sekarang kumencari-cari sosok yang tak asing
selalu kurindui dan kuukir kisahnya lewat tulisan
tak kan habis ceritamu...
mengapa orang menunjukkan alamat itu padaku ??
tak ada rumah, hanya semak-semak dan tak ada kau..
kupikir di balik pohon kau bersembunyi
ibu,aku meneteskan air mata....
ketakuan ada karena sore menjelang malam yang gelap
aku membutuhmu..
batu di depanku terukir namamu
di situkah rumahmu ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar