luka yang engkau lahirkan enggan kering
masih tersisa rasa
hambar
tawar
menyiksa batin tiadatertahan
seolah peluru pahit itu masih menyiksa
adalah dia selalu kau dambai
takut jikalau hati kecilnya teriris luka
dirimu segera memberi penawar
untuk sentum yang belum lama kembali
mengharap ia hadir
ketika luka sembuh dipangkuanmu
tidakakh kau menoleh pada hati ini
yang lama tak kunjung senyum
karena luka yang tak terobati
kuingin
engkau
memberi penyejuk untukku yang sama dengannya
keringkanlah lukaku dengan senyum merahmu
meskipun seutuhnya bukanlah obat
bagiku
kaulah obat segala luka
yang terkadang kau sendiri yang hadirkan luka
di sini
sebatas menunggu
harapan kemarin senja terukir kembali
disaat hadirnya sosokmu
menggenggam erat telapak tangan
sungguh
sakit, jika harapan hanya sebatas harapan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar