Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

                                RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
                                                                 (RPP)

 SEKOLAH :
 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
 KELAS : X
 SEMESTER : 1

 A. STANDAR KOMPETENSI : Berbicara ; 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.

 B. KOMPETENSI DASAR : 2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat

. C. MATERI PEMBELAJARAN : Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi • penggunaan sapaan • penggunaan diksi • penggunaan struktur kalimat

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
noindikator pencapaian kompetensinilai budaya dan karakter bangsakewirausahaan/ekonomi kreatif
1mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monotonbersahabat/komunikatif     kepemimpinan
2menggunakan diksi/pilihan kata yang tepattanggung jawab
3menanggapai kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman

4memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai


E. TUJUAN PEMBELAJARAN* :
Siswa dapat:
 • Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
 • Menggunakan diksi (pilihan kata) yang tepat dan sesuai dengan kondisi.
 • Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
 • Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai
 F. METODE PEMBELAJARAN :
? Penugasan
? Diskusi
? Tanya Jawab
? Unjuk kerja
 ? Ceramah
 ? Demonstrasi

 G. StrategiPembelajaran
tatap mukaterstrukturmandiri
mengucapkan kalimat perkenalan yang lancar dan intonasi yang tidak monotonmisalnya sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmisiswa dapat memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
nokegiatan belajar nilai budaya dan karakter bangsa
1
  • kegiatan awal: guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini
bersahabat/komunikatif
2
  • kegiatan inti: eksplorasi     dalam kegiatan eksplorasi:  mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tidak langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas) elaborasi:dalam kegiatan elaborasi: berperan sebagai moderator atau pembawa acara untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.  menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman. konfirmasi: dalam kegiatan konfirmasi, siswa: menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui. menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui
tanggung jawab
3
  • kegiatan akhir:  refleksi.                      guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. penugasan
bersahabat/komunikatif

I. ALOKASI WAKTU : 
4 x 40 menit 
J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN : 
• Buku teks yang terkait
 • Buku pendamping : (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus.
 • Buku pendamping: (2) Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006.
 • Media cetak/ elektronik/CD 
• Tuturan langsung
 K. PENILAIAN : 
Jenis Tagihan: 
? Tugas individu 
? Ulangan Bentuk Instrumen: 
? Uraian bebas 
? Pilihan ganda 
? Jawaban singkat 


Mengetahui, 2011 
Kepala Sekolah                                                                                                 Guru Mata Pelajaran



 NIP.                                                                                                                              NIP.

Jumat, 01 Juni 2012

Wakatobi, Permai di Atas Indah di Bawah

 Hal pertama yang rata-rata diucapkan orang kalau mendengar nama Kabupaten Wakatobi adalah, ”Wah, di manakah itu?” Padahal, kalau kita mencoba mencari dengan mesin pencari Google, langsung terpampang 225.000 tema tentang Wakatobi, baik yang berbahasa Indonesia maupun asing.
Sesungguhnya Wakatobi sudah sangat terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia.

Sampai saat ini pun di Pulau Hoga, salah satu pulau kecil di Wakatobi, lembaga Ekspedisi Wallacea masih menempatkan sebuah lembaga riset yang selalu didatangi peminat dari berbagai negara.

 Untuk lingkup Indonesia, Wakatobi adalah nama kabupaten yang terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utamanya. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton.

Jadi, Wakatobi memang surga untuk penggemar olahraga selam. Sampai saat ini, ada 29 titik penyelaman yang ditawarkan kepada siapa saja yang mau datang ke sana. Mau tahu tempat penyelaman yang spektakuler di sana? Ada, nama titiknya adalah Mari Mabuk. Main-main? Bukan. Nama tempatnya memang itu dan siapa pun yang datang ke titik dekat Pulau Tomia itu pasti akan mabuk karena keindahannya.

Putri Indonesia 2005, Nadine Candrawinata, sudah membuktikan keindahan Mari Mabuk bulan April lalu saat menyelam bersama Bupati Wakatobi Hugua dan beberapa wartawan Ibu Kota.

 Keindahan daratan

Baiklah, sebelum lebih jauh membicarakan Wakatobi, hal terpenting yang harus diutarakan adalah bagaimana mencapai kabupaten itu.

Cara terbaik dan termurah saat ini adalah datang dulu ke ibu kota Sulawesi Tenggara, Kendari. Dari sana, kapal reguler menuju Pulau Wangiwangi berangkat tiap pagi pukul 10 dan akan tiba di tujuan sekitar 10 sampai 12 jam kemudian. Dari Wangiwangi, perjalanan ke pulau-pulau lain bisa ditempuh dengan perahu-perahu sewaan atau perahu reguler yang sederhana, tetapi cukup aman.

Saat ini sebuah bandara sedang disiapkan di Wangiwangi. Kalau bandara ini selesai, diperkirakan pertengahan 2008, untuk mencapai Wangiwangi bisa dilakukan dengan penerbangan dari Bali, Makassar, atau Manado.

Hanya penyelamankah pesona Wakatobi?

Bukan sama sekali. Bisa dikatakan Wakatobi indah di atas dan di bawah sekaligus. Alam di sana masih bersih dan itu bisa dilihat dari beningnya sungai-sungai di sana. Perahu seakan melayang karena air di bawahnya seakan tidak terlihat.

Kesadaran akan kebersihan ini sangat disadari masyarakat setempat. Sampah plastik umumnya dikumpulkan di suatu tempat untuk dijual kepada penadah. Selain membuat pemasukan bagi penduduk, kesadaran ini relatif menjaga kelestarian alam di sana.

Pesona darat Pulau Wangiwangi adalah pada mata air-mata air di celah-celah bukit kapur, juga beberapa benteng dan masjid tua sisa Kerajaan Buton. Adapun Pulau Kalidupa dan Tomia kaya pemandangan pantai serta tarian tradisional.

 Pulau terujung, yaitu Binongko, yang dulu dikenal sebagai Pulau Tukang Besi, memang dipenuhi para pandai besi. Mereka mengerjakan pembuatan aneka alat rumah tangga yang dijual sampai Makassar. Saat mereka menempa besi panas adalah atraksi menarik. Sayangnya, sebagian pandai besi sudah memakai pipa pralon menggantikan bambu sebagai alat peniup api.

Di Pulau Binongko pula penenun tradisional masih memberi pesona fotografis. Tenun yang mereka buat selama sepekan sampai sebulan bisa langsung dibeli dengan harga antara Rp 100.000 sampai Rp 1 juta tergantung mutu.

Alamat Terakhir

luka lama ku ingat dan ku terka

pahitnya hidup yang menemani kala itu

aroma keringat terciumi ketika kau melewatiku

aku di situ membau

kau kumusuhi kala menyuruhku

kudendami dirimu dengan egoku yang sombong

kudiam...

mengapa amarahku, selalu kau balas lewat senyum

semakin kujengkeli dirimui, seolah kau menjengkelku

sekarang kumencari-cari sosok yang tak asing

selalu kurindui dan kuukir kisahnya lewat tulisan

tak kan habis ceritamu...

mengapa orang menunjukkan alamat itu padaku ??

tak ada rumah, hanya semak-semak dan tak ada kau..

kupikir di balik pohon kau bersembunyi

ibu,aku meneteskan air mata....

ketakuan ada karena sore menjelang malam yang gelap

aku membutuhmu..

batu di depanku terukir namamu

di situkah rumahmu ??

Sekeping Harapan Hidup

Lorong rumah hambar tak lagi bersua

biasanya yang lewat ada sapa di balik pintu

lalu tanya menerja, ke mana ia ??

Asap-asap hitam tak lagi menjelajahi langit

seolah air mata peri jatuh dari awseru-seru di kala soran kelabu

kelak ia juga pasti henti...

mata itu tertutup seketika zuhur

berseru-seru di kala sore

Adik kakak menjerit mencari sekeping harapan hidup

mengamuki amukan masa kian menjadi

keluar, masuk di pintu berwarna coklat

yang tak terhitung hari akan roboh

keranda tertutup selimut kembang tak lagi terlihat

rombongan orang membawanya entah ke mana?

kuingin pulang meski kerandanya tak ikut pulang

lorong rumah tak lagi menyala...

Luka Qu...

luka yang engkau lahirkan enggan kering

masih tersisa rasa

hambar

tawar

menyiksa batin tiadatertahan

seolah peluru pahit itu masih menyiksa


adalah dia selalu kau dambai

takut jikalau hati kecilnya teriris luka

dirimu segera memberi penawar

untuk sentum yang belum lama kembali

mengharap ia hadir

ketika luka sembuh dipangkuanmu

tidakakh kau menoleh pada hati ini

yang lama tak kunjung senyum

karena luka yang tak terobati

kuingin

engkau

memberi penyejuk untukku yang sama dengannya

keringkanlah lukaku dengan senyum merahmu

meskipun seutuhnya bukanlah obat

bagiku

kaulah obat segala luka

yang terkadang kau sendiri yang hadirkan luka

di sini

sebatas menunggu

harapan kemarin senja terukir kembali

disaat hadirnya sosokmu

menggenggam erat telapak tangan

sungguh

sakit, jika harapan hanya sebatas harapan....

SQ3R




Ada banyak metode membaca yang ditawarkan ilmuwan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satunya yakni metode SQ3R. Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Membaca dengan metoda SQ3R terdiri atas lima tahapan proses yaitu :
1.Survey atau meninjau
2.Question atau bertanya
3.Read atau membaca
4.Recite atau menuturkan
5.Review atau mengulang
Lima Tahap Metoda SQ3R
1. SURVEY
Dengan melakukan peninjauan dapat dikumpulkan informasi yang diperlukan untuk memfokuskan perhatian saat membaca. Peninjauan untuk satu bab memerlukan waktu 5-10 menit. Apa yang ditinjau?
Baca Judul
Hal ini dapat membantu untuk memfokuskan pada topik bab
Baca Pendahuluan
Memberikan orientasi dari pengarang mengenai hal-hal penting dalam bab
Baca kepala judul/subbab
Memberikan gambaran mengenai kerangka pemikiran
Perhatikan grafik, diagram
Adanya grafik, diagram dan gambar ditujukan untuk memberikan informasi penting sebagai tambahan atas teks
Perhatikan alat Bantu baca
Termasuk huruf miring, definisi, pertanyaan di akhir bab yang ditujukan untuk membantu pemahaman dan mengingat.
2. QUESTION
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”. Pertanyaan yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler?”.
3. READ
Dengan membaca, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses Survey. Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang disiapkan.
Ingat, Jangan Membaca di Tempat Tidur !!

4. RECITE
Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses Recite ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Proses ini dilakukan setelah kita menyelesaikan suatu subbab.
Cara melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
5. Review
Review membantu kita untuk meyempurnakan kerangka pemikiran dalam suatu bab dan membangun daya ingat kita untuk bahan pada bab tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan kepada orang lain.

Demonstrasi SQ3R

Langkah-langkah dalam SQ3R
Langkah 1: S-Survey
Guna mensurvey teks itu, Anda hanya diminta membaca bagian yang diberi bayangan (shaded material). Anda akan mendapatkan bahwa teks itu diawali oleh paragraf pendahuluan yang menjelaskan bahwa "teknik nontes merupakan suatu alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan testi (Inggris : testee) dengan tidak menggunakan alat tes. Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan tingkah laku apektif dan psikomotor" dan hanya memiliki tiga heading. Pertama, heading wawancara. Paragraf berikutnya menjelaskan apa itu "wawancara" atau "interview" sebagai isi bagian itu --yakni "salah satu alat penilaian nontes yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya-jawab sepihak". Kedua pengamatan yang sesungguhny merupakan subjudul. Ketiga, skala bertingkat yang diikuti oleh penjelasan kebiasaan penggunaan tes itu. Dengan mengecek bagian yang diberi bayangan, Anda sebenarnya telah membaca bagian yang menjadi inti utama teks sampel. Kini, apa Anda tahu ide umum isi halaman itu?
Langkah 2: Q-Question
Kemudian, buat pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan berkaitan dengan teks itu . Gunakan bagian yang dicetak tebal untuk membangun pertanyaan-pertanayaan. Setelah itu bandingkan pertanyaan-pertanyaan itu dengan pertanyaan-pertanyaanberikut:
1.Teknik nontes bisa digunakan untuk mengetahui apa dalam pengajaran membaca?
2.Apa itu wawancara?
3.Strategi wawancara apa yang bisa digunakan untuk mengevaluasi sikap dan perilaku baca?
4.Apa itu pengamatan?
5.Bagaimana cara melakukan pengamatan yang terstruktur/takterstruktur?
6.Skala bertingkat biasa dipergunakan untuk mengukur apa?
7.Bagaimana cara melakukan pengukuran dengan skala bertingkat?
Langkah 3: R-Read
Sekarang baca teks itu, bagian demi bagian misalnya, sekarang Anda baca bagian pendahuluan teks itu. Coba temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda itu selama membaca. Ingat apa pertanyaan Anda? Ya, pertanyaan Andalah adalah, "Teknik nontes bisa digunakan untuk mengetahui apa dalam pengajaran membaca?" Apakah jawabannya Anda temukan pada bagian pendahuluan teks itu? Jawabannya adalah "Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan tingkah laku afektif dan psikomotor." Begitu seterusnya. Berhentilah pada tiap-tiap akhir bagian, dan lanjutkan pada langkah 4. Jika sudi garis bawahilah atau tandailah teks Anda, sebab memberi garis bawah teks sangat membantu menjawab pertanyaan yang Anda buat.
Langkah 4: R-Recite
Setelah selesai pada masing-masing bagian --stop. Cek apakah Anda dapat menemukan jawaban pada bagian itu. Jika tidak, kembali dan usahakan Anda menemukan jawabannya. Kemudian, cek kembali daya ingat Anda. Anda perlu benar-benar dan yakin bahwa langkah-langkah itu Anda lakukan dengan baik pada tiap-tiap bagian.
Langkah 5: R-Review
Jika sudah menyelesaikan seluruh bacaan yang menjadi tugas Anda, kembalilah pada tiap-tiap heading; coba sebutkan kembali pertanyaannya dan kemukakan jawabannya. Lalu, teslah diri Anda! Lanjutkan cara seperti itu, tes daya ingat Anda atau jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada setiap bagiannya, hingga Anda tuntas mereviuw seluruh halaman.
Agar bisa berhasil sekali dalam menggunakan metode SQ3R, Anda jangan sekali-kali melompati setiap langkah yang ada. Sebagaimana bisa Anda lihat, setiap langkah dalam SQ3R bergantung pada satu atau langkah-langkah sebelumnya. Jika Anda meninggalkan satu di antara langkah-langkah itu, Anda akan mengurangi efektivitas metoda itu.
Nah, sekarang Anda sudah bisa menerapkan satu di antara sekian banyak metoda belajar membaca, metode SQ3R. Agar Anda lebih trampil menggunakannya, ikuti Latihan 1 pada bagian berikut. Setelah itu, lakukan Latihan 2
an cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

Pengertian Wacana Menurut Beberapa Ahli Bahasa


1.      Kamus Besar Bahasa Indonesia
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa wacana merupakan kelas kata benda (nomina) yang mempunyai arti sebagai berikut :
a)      Ucapan; perkataan; tuturan;
b)      Keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan;
c)      Satuan bahasa terlengkap, realisasinya tampak pada bentuk karangan yang uttuh, seperti novel, buku, atau artikel.
Pada pengertian ketiga tidak jauh berbeda apabila dibandingkan dengan apa yang tertuang di dalam Kamus Linguistik susunan Harimurti Kridalaksana. Tampak pada batasan tersebut bahwa keutuhan atau kelengkapan makna di dalam sebuah wacana merupakan syarat penting yang harus dimilikinya. Di samping itu secara tegas dinyatakan bahwa wacana merupakan satuan bahasa terlengkap, wujud konkretnya berupa novel, buku, artikel, dan sebagainya.

2.      Aminuddin
Wacana adalah kesuluruhan unsur-unsur yang membangun perwujudan paparan bahasa dalam peristiwa komunikasi. Wujud konkretnya dapat berupa tuturan lisan maupun teks tulis. Lebih lanjut, ia menyatakan ruang lingkup analisis wacana selain merujuk pada wujud objektif paparan bahasa berupa teks, juga berkaitan dengan dunia acuan, konteks, dan aspek pragmatik yang ada pada penutur maupun penanggap.
3.         Soeseno Kartomihardjo
Soeseno Kartomihardjo menyatakan bahwa analisis wacana merupakan cabang ilmu bahasa yang dikembangkan untuk menganalisis suatu unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat dan lazim disebut wacana. Unit yang dimaksud dapat berupa paragraf, teks bacaan, undangan, percakapan, cerpen, dan sebagainya. Analisis wacana berusaha mencapai makna yang persis sama atau paling tidak sangat dekat dengan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan atau oleh penulis dalam wacana tulisan. Analisis wacana banyak menggunakan pola sosiolinguistik, suatu cabang ilmu bahasa yang menelaah bahasa di dalam masyarakat.

3.    Michael Stubbs
Stubbs  menyatakan bahwa analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas kalimat atau klausa, dan karenanya mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas, seperti pertukaran percakapan atau teks tulis. Analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial, dan khususnya interaksi atau dialog antar penutur.

4.    Harimurti Kridalaksana
Harimurti Kidalaksana mengungkapkan wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar dalam hierarki gramatikal. Namun, dalam realisasinya wacana dapat berupa karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya), paragraf, kalimat, frase, bahkan kata yang membawa amanat lengkap.
5.      Crystal
Menurut Crystal, dalam bidang linguistik, wacana berarti rangkaian sinambung kalimat yang lebih luas daripada kalimat, sedangkan dari sudut psikolinguistik, wacana merupakan suatu proses dinamis pengungkapan dan pemahaman yang mengatur orang dalam interaksi kebahasaan.

6.      Kinneavy
Kinneavy mengungkapkan bahwa wacana adalah teks yang lengkap yang disampaikan baik cara lisan maupun tulisan yang tersusun oleh kalimat yang berkaitan.
7.      Wahab
Wahab mendefinisikan wacana sebagai organisasi bahasa yang lebih luas dari kalimat atau klausa.
8.      Edmonson
Edmonson mengungkapkan bahwa wacana adalah suatu periatiwa terstruktur yang diwujudkan di dalam perilaku linguistik atau yang lainnya.
9.      Longacre
Longacre mengemukakan bahwa wacana merupakan suatu rentetan kalimat yang membentuk suatu pengertian yang serasi, baik dalam pengertian maupun dalam manifestasi fonetisnya.
10.      Van Dijk
Van Dijk memandang bahwa wacana merupakan konstruksi teoretis yang abstrak, yang kemudian terlaksana melalui teks.
11.      Bambang  Hartono
Bambang Hartono mendefinisikan wacana sebagai berikut, wacana adalah satuan kebahasaan yang unsurnya terlengkap, tersusun oleh kata, frase, kalimat atau kalimat-kalimat, baik lisan maupun tulis yang membentuk suatu pengertian serasi dan terpadu, baik dalam pengertian maupun dalam manifestasi fonetisnya.


12.      Jan Renkema
Renkema  mengemukakan studi wacana adalah disiplin ilmu yang ditekuni untuk mencari hubungan antara bentuk dan fungsi di dalam komunikasi verbal. Studi wacana merupakan disiplin ilmu linguistik yang bertujuan menyelidiki bukan saja hubungan antara bentuk dan makna, melainkan juga keterkaitan antara bentuk dan fungsi bahasa di dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai sarananya.

13.      Abdul Chaer
Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana dikatakan lengkap karena di dalamnya terdapat konsep, gagasan, pikiran atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau oleh pendengar (dalam wacana lisan) tanpa keraguan apapun. Wacana dikatakan tertinggi atau terbesar karena wacana dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal dan persyaratan kewacanaan lainnya (kohesi dan koherensi). Kekohesian adalah keserasian hhubungan antar unsur yang ada. Wacana yang kohesif bisa menciptakan wacana yang koheren (wacana yang baik dan benar)

14.      B.H.Hoed
Wacana adalah suatu bangun teoritis yang bersifat abstrak. Wacana dikaji sebagai bangun teoritis yang memperlihatkan hubungan antara satu proposisi atau sejumlah proposisi dengan kerangka acuannya yang berupa konteks dan sittuasi. Dalam batasan tersebut, B.H.Hoed membedakan antara wacana yang bersifat abstrak dan termasuk dalam tataran langue dengan teks yang bersifat konkret (merupakan realisasi wacana) dan termasuk dalam tataran parole.

15.      Bambang Yudi Cahyono
Analisis wacana adalah ilmu yang mengkaji organisasi wacana di atas tingkat kalimat atau klausa. Wacana dibentuk dari satuan bahasa di atas klausa atau kalimat, baik lisan seperti percakapan maupun tulis seperti teks-teks tertulis.

16.      Norman Fairclough
Wacana adalah pemakaian bahasa tampak sebagai sebuah bentuk praktek sosial, dan analisis wacana adalah analisis mengenai bagaimana teks bekerja/berfungsi dalam praktek sosia-budaya. Dalam hal ini Fairclough memandang wacana sebagai bentuk praktek sosial yang terungkap melalui pemakaian bahasa. Dengan demikian analisis wacana berusaha menjelaskan bagaimana bahasa (teks) berfungsi mengungkapkan realitas sosial budaya. Aspek-aspek yang dikaji meliputi bentuk, struktur, dan organisasi teks mulai dari tataran yang terendah fonologi (fonem), gramatika (morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat), leksikon (kosakata), sampai dengan tataran yang lebih tinggi seperti sistem pergantian percakapan, struktur argumentasi, dan jenis-jenis aktivitas.


17.  Gillian Brown dan George Yule
Analisis wacana adalah analisis atas bahasa yang digunakan. Analisis wacana bertitik tolak dari segi fungsi bahasa, artinya analisis wacana mengkaji untuk apa bahasa ittu digunakan. Di dalam analisisnya kedua ahli tersebut memfokuskan pada dua fungsi utama : (1) fungsi transaksional, yaitu fungsi bahasa unttuk mengungkapkan isi, dan (2) fungsi interaksional, yaitu fungsi bahasa yang terlibat dalam pengungkapan hubungan-hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi.


Wacana dan Unsur Pembentukannya


Wacana diartikan secara sederhana oleh Porwaramita sebagai ucapan percakapan dan kuliah. Wacana berupa ucapan lisan atau tertulis dengan persyaratannya harus dalam satu rangkaian dan dibentuk lebih dari satu kalimat.
Yang diungkapakan dalam wacana menyangkut suatu hal (subjek) dan pengungkapannya berjalan menurut tata cara yang teratur. Sedangkan bentuk nyata wacana berupa percakapan singkat ataupun tulisan.
Bahasa yang diungkapkan dalam wacana bersifat koheren atau terjalin erat antara unsur yang satu dengan unsur yang lain, di susun secara teratur dan sistematis di dalam mengungkapkan suatu hal, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam wacana lisan (percakapan) penyapa adalah pembicara dan pesapa adalah pendengar. Sedangkan dalam wacana tulisan, pesapa adalah penulis dan penyapa adalah pembaca.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa wacana adalah rangkaian ujar atau rangakaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu kesatuan yang koheren dan dibentuk dalam unsur segmental dan unsur nonsegmental.
Dari pengertian tersebut, pembentuk suatu wacana dibentuk oleh unsur segmental dan unsur nonsegmental. Pada unsur segmental, wacana dapat dibentuk oleh fonem, morfem, kata, dan kalimat. Sedngkan unsur nonsegmental dapat dibagi atas unsur suprasegmental, pada bahasa, dan semantik.
Pembentukan wacana dengan unsur suprasegmental dapat dibentuk oleh tekanan suara atau intonasi, dari segi para bahasa wacana dibentuk oleh gerakan tubuh, mimik, dan suara-suara bermakna. Sedangkan dari segi semantik bahwa wacana bermakna.
Peran unsur bahasa, baik unsur segmental maupun unsur nonsegmental sangat penting dalam sebuah wacana. Unsur segmental adalah sebagai pembentuk fisik wacana, sedangkan unsur nonsegmental sebagai pembentuk jiwa pada sosok sebuah wacana.
Menurut realitasnya, wacana berbentuk rangkaian kebahasaan dengan semua kelengkapan struktural bahasa seperti apa adanya. Dan wacana juga dapat berwujud sebagai rangkaian nonbahasa, yaitu seperti rangkaian isyarat dan rangakaian tanda-tanda yang bermakna bahasa.
Wujud wacana sebagai media komunikasi dapat berupa rangkaian ujar atau tuturan lisan maupun tulisan. Sebagai media komunikasi lisan, wujud wacana dapat berupa sebuah percakapan atau dialog atau sepenggal ikatan percakapan dalam rangkaian percakapan yang lengkap yang dapat menggambarkan suatu situasi maksud dan rangkaian bahasa.
Sedangkan dalam bentuk tulisan, wujud wacana dapat berupa sebuah teks atau bacaan tertulis yang dibentuk sebuah alinea atau lebih.
2.2  Bentuk Wacana Percakapan
Bentuk wacana percakapan dapat berupa permintaan, penolakan, persetujuan, bujukan, dan bentuk penegasan. Bentuk-bentuk di atas dapat diaplikasikan dalam wacana sesuai dengan konteks dan situasi percakapan.
Pengeretian dari bentuk-bentuk percakapan tersebut dapat dijelsakan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1.    Permintaan
Permintaan adalah perbuatan meminta dan apa yang diminta (Mulyono, 1995). Suatu wacana yang didalamnya terdapat suatu permintaan baik yang didukung oleh unsur kebahasaan maupun nonkebahasaan  (nonsegmental dan suprasegmental). Permintaan dalam suatu wacana percakapan dapat dilakukan oleh pembicara maupun pendengar.
2.    Penolakan
Penolakan berarti tidak menerima (member, meluluskan, mengabulkan) menapik (Mulyono, 1995). Suatu wacana percakapan yang dilakukan oleh pembicara maupun pendengar didalamnya terdapat suatu penolakan, makna wacana tersebut adalah wacana penolakan.


3.    Persetujuan
Persetujuan berarti kesepakatan, sependapat, mufakat, (Mulyono, 1995). Wacana percakapan persetujuan adalah suatu wacana yang didalamnya mengandung kesepakatan atau persetujuan antara pendengar atau pembicara terhadap sesuatu hal.
4.    Bujukan
Bujukan berarti uasaha meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakan itu benar (untuk memikat hati, menipu), merayu (Mulyono, 1995). Wacana yang didalamnya mengandung suatu usaha seseorang (pembicara dan pendengar) untuk meyakinkan, menarik simpatik, merayu, ataupun menipu pendengar atau pembicara, makna wacana yang demikian disebut wacana bujukan.
5.    Penegasan
Penegasan berarti menyatakan dengan tegas (pasti, tentu, tidak ragu-ragu) (Mulyono, 1995). Didalamnya terdapat suatu ketegasan, kepastian, dan tidak ragu-ragu untuk dilakukan disebut wacana penegasan. Penegasan dalam suatu wacana dapat dilakukan oleh pembicara maupun pendengar terhadap sesuatu hal yang diungkapkannya atau diujarkannya.

SURAT KECEWAKU


Kau mengajariku arti setia dengan caramu
Yang hampir membunuh naluri egoku
Membawaku terbang ke langit yang tak berawan
Entah di mana itu ??
Bahasa kalbuku tercoret dengan pedihnya luka
Oleh nada-nada asing dari bibir yang kukira telah berdosa
Padaku….
Aku pilu dengan semua pintahmu…
Semakin kuat aku menahan asa bahwa kau tak baik untukku
Tapi taukah kau ! hati kecilku tak mengiyakan
Segalanya berakhir…berujung di kolom yang tak ada arah
Sadarkah kau ? hari ini kau goreskan luka yang begitu mendalam
Telah menyentuh jantung dan hatiku hampir membuatku
Tak berdaya…
Pikirkanlah bahwasanya, sering kuobati lukamu dikala kau
Sendiri…
Sepertinya aku harus banyak berdiam mengubur ini tanpa
Jejak juga tanpa ada sisa tentangmu…
Akan kukalahkan semua emosiku
Aku tak akan melupakan begitu saja wahai air mataku
Ketegaranku adalah bahasa tubuhku
Air mataku adalah ketegaranku
Kecewaku adalah kesetiannku……

CERITA BELUM BERAKHIR


Senja biru membisiki kesejukan
Aromanya terpancar selingi kekosonganku
Terpikat oleh sosok dalam jiwaku
Berselimut awan penuh bayangan hampa
Yang mendiami hati

Kurangkul kenangan-kenangan
Hadapi masa yang ketiada pastian
Ketika ukiran masa lalu
Melambung dalam naungan
Hampa hayalku
Untuk elegi esok yang akan dihadapi

Album cerita belum tertutup
Ataupun berakhir
Karena masa masih terus mengiyakan
Untuk dihadapi

Jiwa seolah menolak hari itu
namun kaki enggan untuk beranjak
tetap melangkah
membawakan benteng layar
ketika masa tua akan menghadiri…

KAU DIBALIK WAJAHMU


Aku tak pernah tau kapan kau akan cerita
Cerita-cerita tentang kau
Kau tawarkan senyum untuk jawaban
Aku tetap tak mengerti
kau menyuruhku untuk tak menerka-nerka tentangmu
namun itu membuatku semakin mengkerutkan kening

kau memang pandai membahasakan tubuhmu
 bersikap tegas serta bijak selalu
yang membungkus kepedihan di dalam hatimu
seolah tertutupi rapat melalui kasihmu

kau tahu ???
sebenarnya engkau telah tahu banyak tentang kau
tanpa kau cerita, aku bisa tebak lewat rautmu
kau menutupinya dariku dan dariku kusembunyikan
darimu………

Apa itu Berita ??


Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi,atau media on-line internet.
    Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atauapa yang para penyiar beberkan.
     Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.
Pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni:
1.    Laporan
2.    Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting
3.    Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu)
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya. Pertama, Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidak mengabaikan kelengkapan data dan obyektivitas.
Kedua, Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity).
B.    Nilai berita
Nilai berita adalah seperangkat kriteria untuk menilai apakah sebuah kejadian cukup penting untuk diliput. Ada sejumlah faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. 7 di antaranya adalah:
1.    Kedekatan (proximity). Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.
2.    Ketenaran (prominence). Orang terkenal memang sering menjadi berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.
3.    Aktualitas (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
4.    Dampak (impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai beritanya.
5.    Keluarbiasaan (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.
6.    Konflik (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.
7.    Keanehan (oddity). Sesuatu yang tidak lazim (unusual) mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup tidak umum, memiliki ukuran fisik yang beda dengan yang lain pada umumnya, dsb cenderung jadi berita yang bernilai tinggi.
     Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya "Teknik Menulis Berita dan Feature", malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:
1.    sesuatu yang unik,
2.    sesuatu yang luar biasa,
3.    sesuatu yang langka,
4.    sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
5.    menyangkut keinginan publik,
6.    yang tersembunyi,
7.    sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
8.    sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
9.    pemikiran dari tokoh penting,
10.    komentar/ucapan dari tokoh penting,
11.    kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
12.    hal lain yang luar biasa.
Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.
C.    Anatomi Berita dan Unsur-Unsur
Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.    Judul atau kepala berita (headline).
2.    Baris tanggal (dateline).
3.    Teras berita (lead atau intro).
4.    Tubuh berita (body).
a.Headline.
     Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.

b. Deadline.
     Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
c. Lead.
     Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.

d. Body.
     Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.
Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).
1.    Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
2.    What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
3.    WHERE - di mana terjadinya peristiwa itu?
4.    Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
5.    When - kapan terjadinya?
6.    How - bagaimana terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.
D.    Sumber Berita
Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.
1.    Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
2.    Proses wawancara.
3.    Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
4.    Partisipasi dalam peristiwa.
Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.
E.    Menulis Berita
Berita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who, Where, When, Why plus How), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam artikel yang menarik.
1.    Informasi. Informasi adalah batu-bata penyusun berita yang yang efektif.
2.    Siginifikansi. Maksudnya, berita harus memiliki informasi penting; yakni memberi dampak pada pembaca. Misalnya, penulisnya mengingatkan pembaca kepada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka.
3.    Fokus.
4.    Konteks. Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya.
5.    Wajah. Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan, dinamika agama. Tulisan yang disajikan itu berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu.
6.    Lokasi/Tempat. Sobat muda, pembaca menyukai banget “sense of place”.
7.    Suara. Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya.
8.    Anekdot dan Kutipan. Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hingga lima alinea—“cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi, dialog, suasana. Semua itu dibuat dengan tujuan untuk mengajak pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat.

PENGARUH FUNGSI MEDIA MASSA TERHADAP PRIBADI


1.    Psikologi

Berbicara tentang pengaruh fungsi media  massa tentu memiliki dua dampak yang berbeda yakni berpengaruh postif dan berpengaruh negative. Dalam pembentukan karakter diri jika kita kaitkan dengan adanya media massa dalam kehidupan pribadi kita sangat berpengaruh. Yakni dapat merubah karakter kita atau termasuk bisa menjadi pembentuk karakter pribadi.  Namun, adanya media massa seperti televise maupun radio dan lain sebagainya  telah memberikan dampak perubahan yang drastis terhadap pribadi. Fungsi dari pada media massa ini telah mengubah karakter diri kita sendiri yakni yang dulunya kita belum tahu tentang internet dan lain-lainnya, kini kita semakin dekat dengan dunia. Bahwasanya kita mampu menggali informasi mengenai dunia melalui media massa itu sendiri. Melahirkan karakter baru untuk diri kita, yang awalnya masih kuno sekarang semakin banyak tahu. Dengan adanya kecanggihan alat elektronik pada saat ini. Namun tak selamnay perubahan itu berdampak baik bagi diri kita, namun ada pula dampak negatifnya, seperti kurangnya komunikasi secara langsung serta bisa berakibat fatal karena kita semakin tahu dengan dunia yang seharusnya kita belum tahu atau belum waktunya kita tahu. Namun, dengan adanya media mssa ini kita semakin jeli untuk mengetahui hal-hal yang kurang bermanfaat bagi kita sendri dan bahkan merugikan diri pribadi kita.

     Agama
Mengenai agama pengaruh dari fungsi media massa ini juga memberikan dampak positif dan negative. Positifnya yakni, dengan fungsi media massa ini kita bisa mengetahui atau menggali dan mengkaji ilmu agama kita melalui media massa ini. Kita bisa menyaksikan ceramah agama meskipun tempanya berbeda dengan kita sekaligus. Bahkan kita juga mampu mengetahui perkembangan ajaran agama walaupun kita hanya duduk-duduk saja. Bukan hanya itu saja, ajaran-ajaran agama dengan mudahnya kita bisa mendengarnya dan menyaksikan secara langsung. Namun ketika kita menyalahgunakan fungsi media massa ini maka semuanya akan berdampak negative terhadap agama kita sendiri. Bahkan agama yang kita ajari selama ini justru akan hancur begitu saja oleh perkembangan zaman yakni adanya media massa yang semakin menggiurkan kita untuk tahu dengan hal-hal yang bahkan telah berpaling dari agama kita sendiri. Namun terlepas dari semua itu fungsi media massa cukup membantu kita dalam hal mengkaji agama kita sendiri asalkan kita jangan terlalu terpengaruh atau melebur dalam perubahan jaman ini.

Moral

Tidak dapat dinafikan lagi, media massa merupakan penyumbang utama kepada keruntuhan moral di kalangan kita. Program-program televisi khasnya, lebih mementingkan hiburan daripada pendidikan. Tayangan-tayangan filem Barat contohnya, telah menolak unsur-unsur ketimuran yang member pengaruh dalam jiwa masyarakat. Adegan-adegannya hanyalah sebagai pemanjaan mata bagi mereka. Jadi, apabila filem tersebut dipertontonkan, sudah tentu golongan remaja seperti kita akan engan mudah akan meniru stail dan aksi artis pujaannya. Kemudian wujudlah budaya ‘punk’, bertindik di telinga kiri bagi lelaki, seks bebas, dan lebih dahsyat lagi pembuangan bayi yang semakin berleluasa. Secara tidak langsung, ia mencetuskan kemelut jati diri bagi remaja yang sedang mencari identitas diri.

2.    Orang Tua
Begitu besar progres perubahan pada media massa yang memiliki fungsi yang berpengaruh terhadap diri pribadi dengan orang tua. Pengaruhnya pun berdampak positif dan berdampak negative pula. Namun, fungsi media massa ini telah banyak membantu kita dalam melakukan sesuatu yang kita inginkan untuk memiliki hasil yang lebih maksimal. Begitu besar pengaruh dari pada fungsi media massa ini terhadap kehiduan. Orang tua khususnya, dari diri kita dalam hal percakapan pun memiliki perubahan yang baik dan kurang baik pula. Begitu pula dengan tingkah laku dan kedekatan kita kepada orang tua. Ada  kalanya sikap yang kita berikan kepada mereka telah membuat mereka bangga terhadap kita karena kita mampu memberikan contoh yang baik kepada yang lainnya melalui cara interaksi kita sendiri. Pengaruh media massa ini pula, berdampak buruk terhaap hubungan kita dan orang tua. Kita juga bisa melakukan hal-hal yang kurang memuaskan mereka. Budaya barat yang kita tonton di televise telah memberikan pengarug yang negative kepada kita dalam menghargai kedua orang tua kita. Bahkan kita semakin kurang ajar pula kepada mereka karena kita merasa telah gaul dan tidak membutuhkan nasehat mereka lagi. Padahal semua itu justru telah merrusak citra kita di hadapan mereke.


3.    Ekonomi

Berbicara tentang pengaruh fungsi media massa terhadap ekonomi dalam diri pribadi tentu memberikan dampak yang sama pula dengan yang lainnya, yakni berdampak positif dan berdampak negative pula. Positifnya adalah fungsi media massa ini banyak membantu kita dalam menjangkau segala urusan kita. Baik usrusan yang dekat maupun urusan yang sangat jauh dari tempat kita. Yang Dahulu, pada zaman manusia belum mencapai tahap pengetahuan yang tinggi, alat komunikasi dan perhubungan untuk menyampaikan saran kita tidak trcipta. dulu untuk menyampaikan pesan kepada seseorang pun hanya bisa melalui surat saja yang mana kadang jika pesan yang akan kita sampaikan jauh tentu surat tersebut akan lama pula sampainya. Namun, pada era teknologi kini, pesan–pesan dapat disampaikan dalam sekelip mata. Begitu besarnya pengaruh fungsi media massa terhadap perekonomian yang banyak membantu dan melancarkan segala sesuatu yang kita inginkan. Dengan adanya fungsi media massa ini kelancaran perekonomian juga semakin baik karena banyak memberikan bantuan untuk kelancaran perekonomian kita. Dengan adanya media massa ini pula telah memberikan perubahan terhadap perekonimian kita. Karena dengan perkembangan zaman kita semakin tergiur untuk melakukan perubahan pula. Maka dari itu, kita selalu berusaha untuk mengubah perekonimian kita.



4.    Masyarakat

Gejala sosial dan kebejatan moral semakin gawat dan meningkat hari demi hari. Perkembangan fungsi media massa yang tidak terkawal dan maju pesat telah memberikan banyak pengaruh terhadap hubungan kita degan masyarakat. Tambahan pula, kini wujud pula satu saluran maklumat yang canggih dan sistematik yaitu Internet disusul pula dengan mencipatakan pusat kafe. Pusat kafe menjadi sarang kepada golongan belia untuk melihat bahan-bahan negatif dan melakukan hal-hal yang bersifat pornografi yang mempunyai bahan-bahan yang kurang pas  dan unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat Islam dan budaya masyarakat kita sendiri.

Pusat-pusat Internet menjadi tempat untuk para pelajar mencari segala informasi yang diinginkan. Kita sanggup berada di hadapan monitor komputer berjam-jam lamanya sehingga mengabaikan masa untuk sekolah hanya sekadar untuk mencari hiburan semata. Ini akan berakibat fatal dalam hal hubungan kita di dalam masyarakat. Kita sebagai penerus bangsa harus pintar-pintar mencarai informasi yang sanggup kita kaji dalam diri kita. Apalagi dalam hal melakukan interaksi social terhadap masyarakat. Fungsi media massa ini telah banyak merusak citra kita di kalangan masyarakat yang apabila kita sendiri terlalu terobsesi untuk mengikuti perubahan zaman.
Sebagai contoh majalah hiburan seperti Mangga dan Hai, ia memaparkan kehidupan seharian artis dan ada di antara gambar yang disiarkannya agak keterlaluan. Bagi mereka yang gemarkan media begitu akan menganggapnya sebagai hiburan biasa tetapi bagi golongan tertentu mereka melihatnya dari sudut yang berbeda dan menganggapnya sebagai keterlaluan serta lari dari budaya serta hukum agama sendiri.
5.    Pendidikan

Media massa mempunyai fungsinya yang tersendiri biar apa pun penafsiran yang diberikan terhadap sesuatu media. Lazimnya setiap media tersebut mempunyai sasaran khalayaknya yang tersendiri dan oleh itu fungsi yang dimainkanya agak berbeda malah kadang kala ada yang melihatnya dari perspektif yang negatif. Secara umum, para sarjana komunikasi bersetuju bahawa media massa mempunyai empat peranan utama yaitu pemerhati, pentafsir, penghubung dan penghibur. Keempat-empat peranan ini boleh dilihat dengan jelas berdasarkan sasaran setiap media, apakah ia memberikan manfaat kepada khalayak. Begitupun setiap fungsi mempunyai kebaikan dan keburukannya yang tersendiri. Khalayak sewajarnya dapat menilai di antara baik dan buruk suatu media bagi memastikan mereka memperoleh maklumat yang sebenarnya.

Menyangkut pendidikan, fungsi media massa ini berdampak baik dan berdampak negative pula. Dengan adanya fungsi media massa kita banyak dibantu dalam hal mencari ilmu pengetahuan. Banyak memberikan informasi dan banyak pengetahuan yang kita dapatkan dari media massa ini. Bahkan informasi yang kita belum ketahui sebelumnya, namun dengan adanya media massa ini kita mampu mengetahuinya dengan cepat. Pengetahuan-pengetahuan yang kita dapatkan pula tidaklah ketinggalan jaman. Dari belahan dunia manapun kita sanggup mengetahui informasinya dengan adanya media massa ini. Jadi pengaruh fungsi media massa terhadap pendidikan bagi diri kita sangatlah baik bagi diri pribadi kita. Namun kita harus pintar-pintar dalam meneyesuaikan pengetahuan yang kita dapatkan dengan kondisi pribadi kita. Apakah itu baik atau malah sebaliknya justru merusak pribadi kiata.

6.    Persaudaraan

Kaitannya dengan persaudaraan mengenai fungsi media massa memberikan pengaruh pula terhadap diri kita. Ada pengaruh positifnya dan ada juga pengaruh negatifnya. Fungsi media massa ini telah membantu kita dalam hal komunikasi dan interaksi terhadap sesama. Berbicara tentang komunikasi, antara kita dan hubungan persaudaraan akan semakin terjalin dengan baik apabila komunikasi kita berjalan lancar. Banyak juga membantu kita dalam hal berinteraksi dengan sesama khususnya hubungan kita dengan saudara kita sendiri. Apabila kita menyaksikan sinetro yang ada dala televise, tentu akan memberikan pengaruh baik buruk terhadap hubunban persaudaraan kita. Ketika menyaksikan adegan-adegan khususnya sinetron yang sekraang sedang menjamur di Indonesia  justru selalunya berhubungan dengan harta kekayaan dalam hal perebutan harta serta permusuhan yang terjadi dalam keluarga itu justru akan meberikan pengaruh pula terhadap hubungan persaudaraan kita. Kita juga harus pintar-pintar menonton film atau sinetron sebagai konsumsi yang menghibur mata dan juga menghibur otak. Bukan justru sebaliknya yang akan merusak hubungan kekeluargaan kita sendiri. Kita tidak boleh mencontoi hal-hal negative yang ada di sinetron, namun kita harus mampu mengambil hikmah disetiap adegan tersebut. Yang kurang baik untuk kita, tidak usah kita contohi dan yang baik kita harus mencontohinya agar bisa mewujudkan hubungan yang baik pula dalam persaudaraan.
Hubungan yang kita bina dengan saudara tentunya harus kita jaga agar jangan rusak hanya karena masalah sepele. Ya, dengan adanya media massa ini tentu memberikan pengaruh yang berdampak pula terhadap diri pribadi dengan hubungan kekerabatan kita. Dampaknya pun tergantung dari diri kita sendiri bagaimana untuk menyikapinya. Apalagi dalam hubungannya dengan persaudaraan kita, kita harus mampu menjadikannya sebgai pelajaran untuk menjaga bagaimana suatu hubungan persaudaraan itu akan terjaga tanpa adanya pengaruh dari media massa itu sendiri.

7.    Persahabatan

Dalam hal persahabatan tentu ini juga berpengaruh apabila kita mengaitkannya dengan fungsi media massa itu sendiri. Hubungan persahabatan akan berpengaruh dan berdampak baik dan kurang baik jika fungsi media massa ini ada. Adapun pengaruhnya sebenarnya tergantung dari diri kita bagaiman menyikapinya. Persahabatan bagi kita sangat penting. Untuk itu dampak dari fungsi media massa ini bagi persahabatan seharusnya berpengaruh dalam hal yang baik agar tidak merusak dari persahabatan kita sendiri. Kita tentu harus mampu menjaganya demi terwujudnya hubungan persahabatan yang baik. Bukan justru merusaknya, namun harus memberikan perubahan yang positif bagi kelangsungan hubungan persahabatan kita sendiri. Fungsi media massa ini telah memberikan banyak perubahan terhadap diri dalam hubungan persahabatan.

Wajah baru pulau bajo Wakatobi

Masyarakat suku Bajo kerap disebut gipsi laut karena hidupnya berpindah-pindah. Selama mengembara, mereka membangun rumah kayu beratap rumbia atau rumah ”tancap” di atas laut. Hidup tanpa listrik dan alat penerangan pada malam hari merupakan hal yang biasa.

Namun, tak demikian dengan warga yang tinggal di Desa Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di tempat ini sulit menyebut warga Bajo sebagai pengembara lagi.

Sebagian warga suku Bajo di Desa Mola tidak lagi hidup di atas laut lepas. Mereka sudah tinggal di dalam rumah berdinding batu bata dan beratap seng. Bahkan, hampir semua memiliki alat hiburan elektronik, seperti televisi, pemutar kaset, dan cakram optik, meski pada malam hari mereka jarang menggunakan listrik.

Sepeda motor juga menjadi alat transportasi mereka selain koli-koli atau sampan kayu kecil yang dimiliki sejak dulu.

Kondisi Kampung Mola yang terbagi menjadi Desa Mola Selatan dan Desa Mola Utara itu sudah mirip kampung di kota-kota besar. Rumah-rumah mereka yang dihuni 532 keluarga dibangun berimpitan lengkap dengan gang-gang sempit. Sejajar dengan jalan-jalan perkampungan terdapat sungai selebar 1,5 meter.

Tidak seperti di kota besar lainnya, sungai di Kampung Mola sangat jernih meski masih ada sedikit sampah. Bagi warga Kampung Mola, sungai-sungai itu adalah jalan raya. Mereka menggunakan sampan untuk menyusuri sungai, baik saat berbelanja, mengambil air bersih, maupun berkunjung ke rumah tetangga.

Apabila berjalan jauh ke dalam perkampungan, hamparan perairan Laut Flores akan terlihat di depan mata. Di atas laut itulah wujud asli kampung suku Bajo mulai tampak. Puluhan rumah tancap dibangun di atas tumpukan batu karang yang disusun selama bertahun-tahun.

Rumah yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan sebuah jembatan setapak dari kayu. Ada pula rumah tancap yang berdiri tanpa terhubung dengan rumah lainnya sehingga penghuninya harus menggunakan koli-koli jika akan menyeberang ke tetangga.

Kala senja tiba, kegelapan malam pun menyelimuti rumah-rumah tancap tersebut. Meski demikian, warga tidak menyalakan alat penerangan apa pun.

Di tengah kegelapan itu, Sabtu, 19 Juni lalu, sesekali terdengar canda atau teriakan anak kecil. Ketika malam semakin larut, seorang perempuan melantunkan kabanti atau nyanyian suku Bajo.

Alunan syair berirama pelan itu memecah keheningan malam, tetapi mampu menimbulkan suasana tenteram. Kabanti sering dilantunkan kaum ibu agar anak-anak mereka bisa tertidur segera.

Jarang belajar

Tidak dinyalakan lampu penerangan pada malam hari di satu sisi memang membuat anak-anak cepat terlelap tidur. Namun, di sisi lain, mereka menjadi jarang belajar.

Seperti diceritakan Teni (33), salah satu penghuni rumah tancap. Ia mengatakan, anak laki-lakinya yang sedang duduk di bangku kelas I SD biasanya langsung tidur pada malam hari, tak ada istilah belajar malam.

Menurut Kepala Desa Mola Selatan Mustamin, ketidakpedulian masyarakat Bajo terhadap pendidikan merupakan masalah serius. ”Banyak orangtua yang bahkan tidak pernah menyuruh anaknya bersekolah. Bagaimana bisa mengatur suku ini dengan mudah kalau semua tidak berpendidikan,” keluhnya.

Suku Bajo dari Pulau Kaledupa, Wakatobi, ini, kata Mustamin, mulai menempati Kampung Mola akhir tahun 1950-an saat terjadi pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). ”Saat itu semua warga Bajo mendirikan rumah tancap di sini,” ujarnya.

Dalam tradisi Bajo, setiap rumah tancap dibangun di atas tumpukan batu karang, terutama di bagian sisi depan dan kiri rumah. Selain sebagai fondasi rumah, tumpukan batu karang itu berfungsi untuk menyimpan benda berharga. Semakin kaya si pemilik rumah, semakin banyak batu karang yang ditumpuk.

Mulai tahun 1970-an, seluruh bagian bawah rumah tancap warga Bajo Mola mulai tertutupi batu karang. Tanpa disadari, mereka telah ”mereklamasi” laut dengan batu karang.

”Seluruh Kampung Mola ini tidak berdiri di atas tanah, tetapi batu karang. Dulu tanah ini adalah laut,” kata Mustamin.

Beberapa warga Bajo Mola yang berdagang kopra ke Banyuwangi pulang membawa ilmu membuat rumah dari batu bata. Rumah batu bata pun diminati karena lebih murah dibandingkan dengan rumah tancap dari kayu.

Tanah dari batu karang dan rumah permanen itulah yang mulai mengubah gaya hidup warga Bajo Mola ke arah modernitas. Warga kemudian menggunakan listrik dan bekerja di sektor usaha jasa, tidak lagi sebagai nelayan.

”Beberapa bekerja sebagai pedagang, penjual jasa penyewaan dan pembuatan perahu, bahkan pemilik hotel kelas melati,” cerita Mustamin.

Diinginkan pemerintah

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Wakatobi Hasirun Ady mengatakan, perubahan sosial seperti itu memang diinginkan pemerintah daerah. ”Jika tidak diubah, tekanan terhadap alam sangat besar dan akan merugikan sektor pariwisata,” kata Hasirun.

Dapat dibayangkan, apabila semua warga Bajo berprofesi sebagai nelayan, ekosistem laut di perairan Wakatobi akan terancam. ”Padahal, kekuatan sektor pariwisata Wakatobi terletak pada keindahan terumbu karang dan ekosistem di sekitarnya,” kata Hasirun.

Di Kabupaten Wakatobi yang terdiri atas Pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko, katanya, terdapat lima Kampung Bajo. Pulau Wangi-Wangi dan Tomia masing-masing memiliki satu Kampung Bajo, sedangkan Pulau Kaledupa memiliki tiga Kampung Bajo.

Dari kelima kampung itu, yang mulai terpengaruh budaya modern adalah Kampung Mola dan Lamanggu (Tomia). Sementara Kampung Lohoa di Pulau Kaledupa akan dipertahankan keasliannya sebagai potensi wisata.

Pemerintah Kabupeten Wakatobi juga menyadari bahwa kemajuan dan kesejahteraan warga suku Bajo membawa konsekuensi. Warga suku Bajo mulai terlelap dalam keindahan dan kemudahan modernitas.

Bisa jadi, alunan kabanti di tengah keheningan malam yang menenteramkan hati akan semakin jarang terdengar. (Herpin Dewanto)

tips menuju Wakatobi

PESONA bawah laut Wakatobi memang salah satu yang terbaik di dunia. Letak Wakatobi yang masuk dalam wilayah Segitiga Karang Dunia membuat tempat ini menjadi surga bagi para penyelam. Bagaimana tidak, Wakatobi memiliki 750 dari 850 spesies koral, jenis karang yang beragam serta makhluk laut yang sudah sulit ditemukan di daerah lain.

Mewujudkan mimpi menikmati semua keindahan Wakatobi kini tidaklah susah. Transportasi ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tersedia setiap hari. Sementara, di Wangi-wangi, ibukota Wakatobi, telah tersedia angkot, taksi dan ojek. Total biaya yang dibutuhkan pun tak terlalu mahal, hanya dengan 7 jutaan untuk liburan selama 3 hari 2 malam. Anda bisa siap-siap backpacking ke sana.

Untuk ke Wakatobi, Anda bisa memilih menggunakan kapal laut atau pesawat. Menggunakan kapal laut memang lebih murah, namun makan waktu lama, dari Makassar ke Wakatobi saja membutuhkan waktu lebih dari 10 jam. Jadi, memakai pesawat adalah pilihan yang lebih tepat meski mungkin membuat perjalanan Anda tak seperti seorang backpacker.

Saat ini, penerbangan ke Wangi-wangi, ibukota Wakatobi, sudah tersedia setiap hari. Maskapai penerbangan Express air, melayani penerbangan dari Makassar ke Wangi-wangi sekali sehari, berangkat dari Makassar kurang lebih pukul 8.00 WITA. Penerbangan ini menggunakan pesawat kecil bermuatan 30-an orang dan akan transit di Bau-bau.

Penerbangan ke Makassar bisa dilakukan dengan maskapai apa pun. Tapi, usahakan agar bisa tiba beberapa jam sebelum pesawat ke Wakatobi berangkat. Bila ingin aman, akan lebih baik memilih penerbangan dengan maskapai yang sama. Biaya dari Jakarta ke Wangi-wangi dengan Express Air sekitar Rp 1,9 jutaan.

Sampai di Wangi-wangi, anda bisa mulai mencari penginapan dengan menggunakan taksi ataupun ojek. Taksi di Wangi-wangi biasanya tak menggunakan argo, jadi lebih baik survei harga taksi lebih dulu dengan bertanya pada beberapa pihak. Kalau ingin keliling Wangi-wangi, taksi juga bisa disewa sepanjang hari dengan biaya sekitar Rp 250.000.

Untuk kemudahan transportasi, akan lebih baik memilih penginapan di Wangi-wangi. Tak perlu khawatir akan melewatkan wilayah lain, sebab terdapat speedboat ataupun kapal bisa mengantar Anda ke wilayah Wakatobi lain, seperti Hoga, Kaledupa, Tomia dan Binongo.

Ada beragam pilihan penginapan. Paling murah adalah menginap di rumah warga, biayanya sekitar Rp 50.000 per malam. Hotel standar memiliki tarif sekitar Rp 150.000 hingga Rp 300.000 per malam. Jika ingin lebih mewah, biasa memilih resort dengan harga Rp 500.000 sampai Rp 1.500.000 per malam.

Selesai dengan urusan akomodasi, Anda bisa mulai menyiapkan acara inti, menikmati keidahan laut. Seperti di tempat lain, ada dua alternatif, snorkeling dan diving. Bila tak memiliki perlengkapan, anda bisa menyewanya, termasuk menyewa pemandu dan kapal yang akan mengantarkan ke site diving.

Untuk mencari pemandu, paling mudah menghubungi kantor WWF Wakatobi. Mereka memiliki jaringan ke beberapa penduduk yang bisa memandu selam. Ada beberapa yang menawarkan paket pemandu, perlengkapan selam, kapal dan tempat penginapan dengan harga Rp 1.000.000 per orang per hari. Syaratnya, minimal rombongan adalah 4 orang.

Dengan paket itu, Anda sudah bisa menyelam di beberapa tempat terbaik Wakatobi, termasuk Hoga, Waha, Tomia dan tempat lain. Di lokasi selam tertentu, Anda bisa menjumpai ikan napoleon yang ukurannya cukup besar, termasuk kelinci laut, ragam bintang laut dan yang pasti keragaman karang.

Selain diving dan snorkeling, anda juga bisa menikmati atraksi lumba-lumba dengan Dolphin Watching atau melihat panorama matahari terbit dan tenggelam di Hoga, salah satu tempat dengan panorama sunset dan sunrise terbaik. Lahan budidaya rumput laut juga bisa dilihat di tempat-tempat tertentu, terutama sekitar Kaledupa dan Wangi-wangi.

Di malam hari, langit gelap juga menawarkan taburan bintang. Bagi yang menyukai astronomi, Wakatobi juga bisa menjadi salah satu alternatif. Di beberapa wilayah, masih bisa dijumpai kampung Bajo yang berada di tengah lautan, meski jumlah kian sedikit saat ini.

Kalau memang benar-benar ingin mengelilingi Wakatobi, setidaknya butuh waktu seminggu agar cukup puas. Pasalnya, perjalanan satu pulau ke pulau lainnya harus dilakukan dengan speedboat dengan jadwal tertentu yang kadang tak bisa diandalkan. Bisa saja menyewa speedboat khusus, tapi tarifnya mahal.

Untuk wisata kuliner, ada beberapa yang perlu dicoba. Anda bisa mencicipi kasuami, makanan pokok terbuat dari singkong yang diparut, diperas airnya dan dikukus, biasanya dimakan bersama ikan. Ada pula kari ayam Wakatobi serta kue karasi. Yang pasti, beragam seafood dengan mudah dijumpai. Ada warga yang bahkan memakan gurita.

Nah, ayo wujudkan mimpi ke Wakatobi. Nikmati keindahan yang semula hanya ada dalam cerita atau pun film. Bagi yang tak suka atau tak bisa menyelam, tak perlu takut. Aktivitas snorkeling cukup menjanjikan keindahan, pastikan saja pemandu tetap ada di dekat Anda, paling tidak membuat Anda tetap merasa tenang.